Monday 22 June 2009

Manajemen Konflik

Dalam suatu organisasi, tidak bisa dihindari terjadinya konflik, baik karena perbedaan pendapat, perspektif, atau hal-hal lain. Konflik sering dipandang sebagai sesuatu yang tidak menyenangkan dan sebisa mungkin harus dihindari. Padahal konflik sesungguhnya justru diperlukan untuk perkembangan organisasi. Dengan adanya konflik dan berbagai pandangan yang berbeda, kita bisa menganalisis kelemahan kita dari berbagai sudut, dan membuat keputusan yang efektif yang dapat meningkatkan kinerja kita. Tentu saja, konflik di dalam organisasi harus berada di level yang pas, dengan kata lain tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit. Terlalu sedikit konflik berarti organisasi tersebut homogen dan punya kecenderungan terjebak dalam groupthink. Terlalu banyak konflik juga buruk dampaknya bagi perusahaan, kinerja perusahaan akan terhambat, sebab anggotanya tidak pernah mencapai kata sepakat untuk bergerak maju.

Ada empat tipe umum konflik, yaitu konflik interpersonal (antarindividu), konflik intragrup (intern dalam sebuah kelompok, misalnya dalam departemen), konflik intergrup (konflik antargrup, misal antarunit fungsional), dan konflik interorganisasi (konflik yang terjadi antara organisasi satu dengan lainnya). Hal-hal yang menyebabkan konflik bisa bermacam-macam, misalnya perbedaan tujuan dan orientasi jangka waktu (orang-orang bagian pemasaran umumnya berorientasi jangka panjang, sementara bagian operasi berorientasi jangka pendek), pembagian kewenangan, dan menyangkut pengalokasian sumber daya yang langka.

Banyak strategi yang bisa digunakan untuk mengatasi konflik. Beberapa yang tidak efektif yaitu akomodasi (accommodation) dimana salah satu pihak mengalah pada kepentingan pihak yang lain, penghindaran (avoidance) dimana kedua pihak mengacuhkan sumber konflik, dan kompetisi (competition) dimana kedua pihak bersaing untuk mengalahkan kepentingan pihak yang lain. Ketiga cara ini tidak efektif sebab tidak akan menghasilkan solusi untuk menyelesaikan konflik.

Cara yang efektif untuk menyelesaikan konflik dapat ditempuh melalui kompromi dan kolaborasi. Dalam kompromi, masing-masing pihak terlibat dalam proses give-and-take hingga solusi dapat tercapai. Dalam kolaborasi, pihak yang berkonflik berusaha menyelesaikan perbedaan mereka dan mencapai solusi yang terbaik untuk semua

3 comments:

tyas wirani said...

ini ada dalam mata kuliah ato gimana nina?

Chia-Phuu said...

mirip ky materi kuliahQ belakangan ini... =_=a Qtebak, lg bicarain PD yah???

kisetsuluvshyde said...

hehe... ini tu tugas makul TI pengantar...

Suru bikin blog akademik...

Berhubung blog saya sangat tidak akademik, saia putuskan saja untuk mem-post semua ringkasan atau komentar atau opini atau apalah yang ada bau2 akademiknya...

Jadilah seperti ini. mwakaka